Pembuatan anggur kuno digali di dekat Biara St. Catherine di Sinai

Menteri Kebudayaan Mesir mengumumkan bahwa tim arkeologi Mesir dari Dewan Purbakala Tertinggi (SCA) menemukan sisa-sisa pabrik pembuatan anggur batu kapur yang terpelihara dengan baik yang berasal dari masa lalu.

Menteri Kebudayaan Mesir mengumumkan bahwa tim arkeologi Mesir dari Dewan Purbakala Tertinggi (SCA) menemukan sisa-sisa pabrik pembuatan anggur batu kapur yang terpelihara dengan baik yang berasal dari era Bizantium (abad keenam M). Benda itu digali selama pekerjaan rutin di daerah Sayl al-Tuhfah, sebelah barat Biara Saint Catherine di Sinai.

Dr Zahi Hawass, sekretaris jenderal SCA, mengatakan pabrik itu terdiri dari dua bagian; yang pertama adalah baskom persegi dengan pompa di salah satu ujungnya. Bagian bawah baskom ditutup dengan plester. Beberapa bagian masih terdapat bekas noda merah anggur. Dinding utara cekungan ini dihiasi pola berbentuk salib di dalam lingkaran yang di bawahnya terdapat pompa tanah liat. “Pompa jenis ini pernah digunakan untuk mengalirkan wine setelah menggiling kismis dan kurma,” kata Hawass.

Farag Fada, kepala departemen Islam dan Koptik, memeriksa area tersebut dan mengatakan bahwa bagian kedua dari pabrik tersebut adalah cekungan berbentuk lingkaran yang terlihat seperti sumur berlubang. Di kedua sisinya ditemukan dua lempengan batugamping yang diduga pernah digunakan buruh pabrik untuk berpijak, tambah Fada.

Tarek El-Naggar, Kepala Purbakala Sinai Selatan, mengatakan bahwa area yang menghubungkan pompa tanah liat ke cekungan kedua memiliki lubang untuk menempatkan pot yang digunakan untuk mengawetkan anggur. Studi awal menunjukkan bahwa daerah Sayl al-Tuhfah adalah daerah industri untuk produksi anggur, karena ada banyak anggur dan pohon palem.

Baru-baru ini, penemuan penting lainnya terjadi di lokasi yang sama: dua koin emas kaisar Bizantium Valens (364-378 M) digali di daerah Sayl al-Tuhfah di Gebel Abbas, yang terletak di sebelah barat biara. Koin-koin tersebut ditemukan selama penggalian rutin yang juga dilakukan oleh SCA. Hawass mengatakan koin-koin itu merupakan barang pertama yang ditemukan di Mesir milik Kaisar Valens.

Koin Valens sebelumnya ditemukan di Lebanon dan Suriah, tidak pernah ditemukan di Mesir. Sisa-sisa dinding beserta pecahan tanah liat, kaca dan porselen juga digali. Fada mengatakan, di salah satu sisi kedua koin terdapat gambar kaisar yang mengenakan mahkota berhias dua baris mutiara yang mengelilingi salib emas, selain pakaian resminya. Sisi lain menunjukkan kaisar mengenakan pakaian militernya, memegang tongkat dengan salib di tangan kirinya dan sebuah bola dengan malaikat bersayap di tangan kanannya.

El-Naggar mengatakan kedua koin itu dicetak di Antiokhia (sekarang Antakya di Turki selatan). Penggalian lebih lanjut mengungkap lebih banyak objek yang akan menambah pengetahuan masyarakat tentang Sinai dan sejarahnya, terutama pada masa Bizantium.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...