Berita dari Paris telah mengkonfirmasi bahwa Air France memulai kembali penerbangan langsung non-stop ke Seychelles mulai 31 Oktober. Setelah bertahun-tahun absen, ekor biru, putih dan merah Air France Colors akan sekali lagi mendarat di Bandara Internasional Seychelles. Ini adalah manfaat nyata bagi pulau-pulau di tengah laut yang sangat bergantung pada pariwisata untuk ekonominya.
Beberapa tahun terakhir sejak Air Seychelles menghentikan layanannya sendiri ke Paris, rute telah diserahkan kepada JOON, maskapai penerbangan berbiaya rendah Air France. Namun pengumuman baru-baru ini tentang masa depan JOON telah mendorong Air France untuk melihat kembali Seychelles sekali lagi.
Prancis tetap menjadi pasar sumber pariwisata utama bagi Seychelles. Perdagangan sektor swasta dari pulau-pulau telah menginvestasikan jutaan selama bertahun-tahun di pasar sumber yang mengenal Seychelles dan yang melihat tujuan tropis sepanjang tahun sebagai tempat liburan yang ideal. Bahasa Prancis adalah salah satu dari tiga Bahasa Resmi di pulau itu.
Kedatangan Air France dipandang sebagai keuntungan bagi industri pariwisata Seychelles. Kekuatan iklan maskapai akan membantu visibilitas pulau-pulau. Berita ini tidak mungkin datang pada waktu yang lebih baik untuk Seychelles karena mempersiapkan partisipasi tahunannya di TOP RESA, Pameran Dagang Pariwisata Paris dalam beberapa minggu mendatang.
APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI PASAL INI:
- The private sector trade of the islands have invested millions over the years in that source market that knew the Seychelles and that saw the tropical year-round destination as an ideal holiday spot.
- This news could not have come at a better time for Seychelles as it prepares for its annual participation at TOP RESA, the Paris Tourism Trade Fair in the coming weeks.
- The last couple of years since Air Seychelles discontinued its own service to Paris, the route had been left to JOON, the low cost carrier of Air France.