10 start-up teknologi teratas Afrika dipilih untuk program Airbus Bizlab baru

0a1-15
0a1-15

Airbus dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) telah mengumumkan 10 perusahaan rintisan teknologi Afrika teratas yang akan mengambil bagian dalam program akselerator Airbus Bizlab # Africa4Future terbaru. Mereka dipilih setelah acara lapangan terbuka di depan para ahli, calon investor, media dan pemangku kepentingan lainnya di ibu kota Kenya.

# Africa4Future adalah prakarsa akselerator bisnis bersama dari Airbus dan prakarsa Make-IT di Afrika dari GIZ bersama dengan Meltwater Entrepreneurial School of Technology (MEST), sebuah dana benih nirlaba dan organisasi pan-Afrika yang menyatukan para pemula, wirausahawan, dan teknologi komunitas, dan Innocircle, konsultan inovasi yang berbasis di Afrika Selatan.

10 besar start-up dipilih dari 314 entri yang mewakili 19 negara Afrika yang diterima saat tantangan dibuka Oktober lalu. Ini dinilai oleh panel Airbus dan pakar independen lainnya.

Program ini bertujuan untuk mendorong dan mendukung kewirausahaan di Afrika. Populasi benua yang muda dan semakin paham teknologi kemungkinan akan menjadi kekuatan pendorong di belakang pembangunan sosio-ekonomi Afrika. Kompetisi tersebut mengidentifikasi kumpulan wirausahawan berbakat Afrika sendiri yang menggunakan solusi berbasis kedirgantaraan yang inovatif untuk mengatasi tantangan paling mendesak di benua ini seperti transportasi, pertanian, dan perawatan kesehatan.

Sebagai akselerator kedirgantaraan global, Airbus BizLab sangat cocok untuk membantu perusahaan rintisan Afrika mengubah ide-ide inovatif menjadi bisnis yang layak dan berharga. Dengan melakukan itu, ini meningkatkan keterlibatan industri dirgantara dengan inovator perangkat keras dan perangkat lunak dan pengusaha di Afrika sambil membantu memelihara pembentukan ekosistem kewirausahaan yang kompetitif di benua itu.

Acara Nairobi memulai program inkubasi bisnis dan akselerator 6 bulan intensif yang melibatkan kegiatan teknis, komersial, dan bimbingan di Prancis, Jerman, dan Afrika Selatan. Ini termasuk lokakarya dan sesi pelatihan dengan pakar Airbus, GIZ Make-IT di Afrika, pelatih MEST dan Innocircle.

Program ini akan diakhiri dengan acara Demo Day di dua tahunan Paris International Airshow dan acara khusus di Jerman dari 19-26 Juni, saat para finalis akan meluncurkan produk mereka, menentukan kolaborasi mereka dengan Airbus dan mengumumkan komitmen investasi mereka di depan perwakilan dari seluruh dunia industri dirgantara.

finalis:

1. Astral Aerial (Kenya) - menggunakan drone untuk transportasi kargo kemanusiaan, pengawasan dan tanggap darurat.

2. Drone Pantai Gading (Pantai Gading) - drone yang diproduksi secara lokal untuk berbagai aplikasi.

3. Elemental Numerics (Afrika Selatan) - menerapkan teknik komputasi dinamika fluida pada desain mesin dan komponen, mulai dari pesawat terbang hingga katup jantung.

4. Lentera Limited (Kenya) - menerapkan sensor jarak jauh untuk memantau dan mengirimkan data lingkungan untuk memungkinkan pertanian yang lebih efisien dan lebih cerdas.

5. Maisha ICT Tech PLC (Ethiopia) - menyebarkan drone buatan lokal untuk mengirimkan obat-obatan, darah, dan barang-barang perawatan kesehatan ke daerah terpencil dan pedesaan.

6. MamaBird (Malawi) - menyediakan platform untuk membantu Pemerintah, LSM, dan organisasi lain mengirimkan pasokan penting penyelamat hidup ke komunitas terpencil.

7. Tindakan Peta (Mali) - solusi yang menawarkan pemetaan perkotaan online waktu nyata untuk mengidentifikasi masalah yang mempengaruhi pasokan air, kebersihan dan sanitasi.

8. MobiTech Water Solutions (Kenya) – solusi pemantauan air online real-time yang memungkinkan perusahaan, rumah tangga, dan penyedia layanan air mengelola air yang tersedia menggunakan dasbor berbasis aplikasi dan pesan instan.

9. Track Your Build (Nigeria) - alat manajemen infrastruktur baru untuk konstruksi dan operasi.

10. Daya Nirkabel WiPo (Afrika Selatan) - menawarkan pengisi daya nirkabel yang andal dan nyaman untuk bisnis, pusat konferensi, bandara, restoran, dan tempat lain untuk mengisi daya perangkat seluler, laptop, dan drone.

APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI PASAL INI:

  • #Africa4Future is a joint business accelerator initiative of Airbus and GIZ's Make-IT in Africa initiative together with the Meltwater Entrepreneurial School of Technology (MEST), a non-profit seed fund and pan-African organization that brings together startups, entrepreneurs and the tech community, and Innocircle, the South African-based innovation consultancy.
  • Program ini akan diakhiri dengan acara Demo Day di dua tahunan Paris International Airshow dan acara khusus di Jerman dari 19-26 Juni, saat para finalis akan meluncurkan produk mereka, menentukan kolaborasi mereka dengan Airbus dan mengumumkan komitmen investasi mereka di depan perwakilan dari seluruh dunia industri dirgantara.
  • In doing so, it increases the aerospace industry's engagement with hardware and software innovators and entrepreneurs in Africa while helping to nurture the establishment of competitive entrepreneurial ecosystems on the continent.

<

Tentang Penulis

Pemimpin Redaksi Penugasan

Pemimpin redaksi Tugas adalah Oleg Siziakov

Bagikan ke...