Dalam upaya untuk menarik lebih banyak pengunjung dan investasi di sektor pariwisata, pemerintah Tanzania telah mengumumkan pengurangan biaya dan bea di sektor pariwisata, yang dirancang untuk memberikan dorongan bagi bisnis dan mendorong investasi dari pemangku kepentingan lokal.
Biaya baru yang diperkenalkan mencakup hotel kelas turis, pemandu wisata, dan agen pendakian gunung.
Biaya lisensi tahunan untuk hotel dan wisma bintang lima telah dikurangi dari $2,500 menjadi $1,500 per tahun, sementara hotel bintang empat sekarang akan membayar $1,000, turun dari $2,000. Akomodasi bintang tiga akan dikenakan biaya sebesar $500, dikurangi dari $1,500, semuanya per tahun.
Hotel bintang dua dikenakan biaya sebesar $300, turun dari $1,200, dan hotel bintang satu diharuskan membayar $200, dikurangi dari $1,000 per tahun.
Biaya lisensi untuk pendakian gunung, terutama bagi perusahaan yang menyelenggarakan ekspedisi di Gunung Kilimanjaro, telah turun dari $2,000 menjadi $1,100. Selain itu, biaya tahunan Lisensi Usaha Pariwisata Tanzania (TTBL) untuk pemandu wisata telah diturunkan dari $50 menjadi $12.
Menteri Pariwisata dan Sumber Daya Alam Tanzania, Pindi Chana, menyatakan dalam pengumuman anggaran menteri tahunannya bahwa pemerintah Tanzania akan bekerja sama erat dengan investor sektor swasta di bidang pariwisata untuk meningkatkan efisiensi konservasi.
Ia mencatat bahwa pemerintah Tanzania telah menerapkan serangkaian reformasi regulasi di sektor pariwisata yang dirancang untuk meningkatkan lingkungan bisnis dan mendorong investasi, khususnya di kalangan warga lokal Tanzania.
Prioritas utama yang saat ini sedang dijalankan oleh pemerintah Tanzania meliputi promosi pariwisata internasional, pengembangan produk wisata, dan peningkatan infrastruktur di taman margasatwa dan tujuan wisata lainnya.
Menurut menteri, Tanzania akan memprioritaskan promosi dan pemasaran pariwisata melalui iklan di media global terkemuka, liga olahraga internasional, maskapai penerbangan internasional, festival internasional besar, dan jaringan perjalanan global.
Selain itu, prioritas lain bagi Tanzania dalam mempromosikan dan memasarkan objek wisatanya meliputi pengembangan produk wisata strategis seperti situs warisan, pantai, pertemuan dan acara, kapal pesiar, wisata antik, olahraga, wisata medis, dan warisan budaya.
Peningkatan penggunaan teknologi modern dalam promosi, pemasaran, dan operasi pariwisata juga akan menjadi prioritas bagi Tanzania untuk menarik lebih banyak pengunjung dan investasi di bidang pariwisata.