- 737 MAX dilarang terbang secara global selama 20 bulan mulai Maret 2019 setelah kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia
- Pada bulan April, Boeing terpaksa menghentikan 100 pesawat 737 MAX-nya karena masalah kabel listrik
- Pada tahun 2019, dilaporkan bahwa perkakas dan serutan logam sering tertinggal di dalam tahun 787 yang telah selesai dibangun
Kepala Komite Transportasi DPR AS Peter DeFazio dan sesama Demokrat, Perwakilan Rick Larsen telah meminta Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) dan Boeing untuk menyerahkan dokumen penting terkait masalah produksi dengan pesawat Boeing 737 MAX dan Boeing 787 yang bermasalah.
Pada bulan April, Boeing terpaksa meng-ground-kan 100 pesawat 737 MAX-nya karena masalah kabel listrik, sebelum FAA, regulator penerbangan AS, menyetujui kembalinya model tersebut ke layanan minggu lalu.
Kemunduran tersebut merupakan yang terbaru untuk jet komersial Boeing setelah dua dari pesawat tersebut mengalami kecelakaan fatal dalam waktu lima bulan satu sama lain pada tahun 2018 dan 2019. 737 MAX di-grounded secara global selama 20 bulan dari Maret 2019 setelah kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia menewaskan semua 346 penumpang. dan kru di dua penerbangan tersebut.
Model Boeing lainnya yang sedang diawasi adalah pesawat andalannya 787 Dreamliner, yang telah diminta informasi oleh anggota parlemen AS terkait dengan masalah listrik dan adanya apa yang disebut "puing-puing benda asing" di pesawat baru.
Masalah tersebut menyangkut pesawat yang baru diproduksi dan mengikuti laporan media FAA telah menangani setidaknya selusin keluhan pelapor tentang masalah manufaktur di Boeing.
Pada tahun 2019, dilaporkan bahwa perkakas dan serutan logam sering tertinggal di dalam 787 yang telah selesai, termasuk di dekat sistem kelistrikan, yang dapat menyebabkan kebakaran.
APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI PASAL INI:
- 737 MAX dilarang terbang secara global selama 20 bulan sejak Maret 2019 setelah kecelakaan di Indonesia dan EthiopiaPada bulan April, Boeing terpaksa menghentikan penerbangan 100 pesawat 737 MAX-nya karena masalah kabel listrik. Pada tahun 2019, dilaporkan bahwa perkakas dan serutan logam sering tertinggal di dalam menyelesaikan 787-an.
- Kepala Komite Transportasi DPR AS Peter DeFazio dan sesama Demokrat, Perwakilan Rick Larsen telah meminta Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) dan Boeing untuk menyerahkan dokumen penting terkait masalah produksi dengan pesawat Boeing 737 MAX dan Boeing 787 yang bermasalah.
- 737 MAX dilarang terbang secara global selama 20 bulan sejak Maret 2019 setelah kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia menewaskan seluruh 346 penumpang dan awak di kedua penerbangan tersebut.