Kamboja kehilangan pendapatan karena pembebasan visa ASEAN

Menurut sumber media di Phnom Penh, pembebasan visa bagi warga negara dari lima negara bagian di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah merugikan perbendaharaan Kamboja sebesar US$14.1 juta dalam bentuk pengurangan.

Menurut sumber-sumber media di Phnom Penh, pembebasan visa bagi warga negara dari lima negara bagian di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah merugikan perbendaharaan Kamboja US$14.1 juta dalam pengurangan pendapatan sejak diperkenalkan pada Januari 2008.

Warga negara dari Laos, Malaysia, Filipina, Singapura dan Vietnam saat ini memenuhi syarat untuk pengecualian.

Menteri Pariwisata Kamboja Thong Khon mengatakan kepada Phnom Penh Post bahwa perjanjian pembebasan visa akan diperpanjang tahun depan ke Thailand, dan pada tahun 2015 untuk tiga anggota ASEAN lainnya yaitu Brunei, Indonesia dan Myanmar.

“Kami menyadari bahwa program pembebasan visa kami untuk pelancong dari negara-negara ASEAN menghasilkan pendapatan nasional yang lebih rendah, tetapi kami akan melanjutkannya karena peningkatan kedatangan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di seluruh kerajaan dan akan menciptakan banyak lapangan kerja,” kata Menteri Thong Khon.

Pariwisata adalah salah satu mesin ekonomi utama Kamboja. Lebih dari dua juta turis mengunjungi negara itu tahun lalu, banyak yang tertarik dengan kompleks candi Angkor Wat di barat laut.

Kementerian Pariwisata melaporkan bahwa Kamboja mengeluarkan 278,842 visa untuk warga negara ASEAN dalam enam bulan pertama tahun 2009, yang menelan biaya US$5.5 juta dari pemerintah. Itu dibandingkan dengan 431,426 pembebasan visa yang dikeluarkan tahun lalu dengan biaya US$8.6 juta.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...