Mouhamed Faouzou Deme dari Senegal telah menjadi berita utama di Afrika, karena ingin menjadi pilihan Afrika dalam pemilihan Sekretaris Jenderal Pariwisata PBB mendatang.
Dia adalah satu-satunya dari empat kandidat yang bersaing untuk jabatan tertinggi UNWTO posting yang memberikan umpan balik ke eTurboNews tentang peran pariwisata bagi perdamaian. Setelah Sekretaris Jenderal Zurab mengambil alih kepemimpinannya pada tahun 2018, UNWTOHubungan jangka panjang dengan International Institute for Peace of Tourism berakhir, yang memaksa ketua IIPT Louis D'Amore untuk membatalkan pertemuan puncaknya yang direncanakan dengan saksama di Montreal. IIPT tidak pernah pulih sepenuhnya dari kekecewaan ini setelah kejadian ini.
Mantan Sekretaris Jenderal, Dr. Taleb Rifai, mendorong hubungan unik ini antara UNWTO dan IIPT. Mouhamed berjanji untuk mengembalikan hal ini, jika ia menjadi Sekretaris Jenderal, dan menanggapi WTN. Dia telah menyatakan:
Para pemangku kepentingan, profesional, dan aktor politik pariwisata terus mengingat pentingnya menempatkan pariwisata di jantung program perdamaian dan rekonsiliasi untuk memungkinkan sektor tersebut memobilisasi kapasitasnya untuk bertindak.
Hal ini sering kali mendukung investasi, pembangunan, dan inklusi sosial.
Kepatuhan terhadap kebebasan, keadilan, demokrasi, toleransi, solidaritas, kerja sama, pluralisme, keberagaman budaya, dialog, dan pemahaman mendorong perdamaian.
Pariwisata merupakan vektor perdamaian, rasa hormat, keterbukaan, dan dialog.
Pariwisata memiliki nilai perdamaian karena hanya dibangun dan dilaksanakan dalam lingkungan yang aman, stabil, dan ramah.
Gagasan utama di balik konsep perdamaian dalam pariwisata adalah bahwa perdamaian terwujud ketika orang-orang bepergian dengan bebas ke seluruh dunia.
Ini membantu wisatawan untuk mengenal orang, budaya, dan nilai-nilai baru.
Pengalaman ini dapat meningkatkan saling pengertian antara orang-orang yang pernah hidup dalam konteks budaya yang beragam.
Lebih jauh lagi, wisata perdamaian bertujuan untuk mengurangi akar penyebab yang menciptakan situasi di mana kekerasan dianggap tidak dapat dihindari.
Ini tidak menggantikan jenis praktik pariwisata lain tetapi bertujuan untuk memfasilitasi peningkatannya.
Dampaknya jauh melampaui manfaat ekonomi. Menarik untuk melihat pariwisata sebagai kekuatan sosial, bukan industri, dan melihat bagaimana kita dapat menggunakannya untuk membangun budaya perdamaian.
Pariwisata menghubungkan manusia dan planet. Pariwisata merupakan vektor kepercayaan dan niat baik.
Memahami budaya dapat mengubah perilaku dan mengonsolidasikan perdamaian.
Peran pariwisata dalam mendukung perdamaian juga tercermin dalam kontribusinya dalam memerangi kemiskinan, pelestarian budaya, dan perlindungan lingkungan.