Air France telah membuka kembali layanan penerbangan penumpang antara Paris dan Kilimanjaro di Tanzania utara, memanfaatkan sektor bisnis dan pariwisata yang berkembang pesat yang menghubungkan Prancis dan Tanzania. Langkah ini bertujuan untuk melayani peningkatan arus wisatawan dan pelancong bisnis antara kedua negara.
Penerbangan beroperasi dari Bandara Charles de Gaulle di Paris ke Bandara Internasional Kilimanjaro (KIA), dengan persinggahan di Zanzibar, menggunakan Airbus A350-900WXB untuk rute ini.
Setelah jeda sejak 1996, ketika banyak maskapai penerbangan Eropa menghentikan operasi di Tanzania, Air France telah memulihkan layanannya dengan tiga penerbangan mingguan dari Bandara Paris-Charles de Gaulle (CDG) ke Bandara Internasional Kilimanjaro (JRO).
Penerbangan terjadwal ke Tanzania tersedia setiap hari Senin, Rabu, dan Sabtu.
Air France telah kembali mengoperasikan penerbangannya ke Tanzania setelah jeda selama 28 tahun, dan kini mengoperasikan tiga penerbangan mingguan ke Bandara Internasional Kilimanjaro. Prakarsa ini bertujuan untuk melayani peningkatan arus wisatawan dan pelancong bisnis Prancis dari Tanzania utara dan Zanzibar.
Bandara Internasional Kilimanjaro berfungsi sebagai titik akses udara utama bagi pengunjung yang menjelajahi sirkuit wisata Tanzania utara, yang mencakup objek wisata terkenal seperti Gunung Kilimanjaro, Kawah Ngorongoro, dan Taman Nasional Serengeti, yang semuanya merupakan daya tarik penting di Afrika Timur.
Untuk melayani rute ini, Air France telah memperkenalkan pesawat Airbus A350-900, menyediakan pengalaman perjalanan yang nyaman dengan tiga kelas kabin: 34 kursi di kelas bisnis, 24 di kelas ekonomi premium, dan 266 di kelas ekonomi.
Rute baru ini meningkatkan aksesibilitas ke taman margasatwa terkenal di Tanzania utara dan Gunung Kilimanjaro, menjadikannya landasan peluncuran yang sangat baik untuk safari di Tanzania dan negara tetangga Kenya.
Prancis menempati peringkat teratas negara Eropa yang menyumbang kedatangan wisatawan tahunan ke Tanzania.
Sekelompok 106 wisatawan dari Prancis telah menunjukkan komitmen kemanusiaan mereka kepada masyarakat lokal di Tanzania dengan menyumbangkan $4,000 untuk perbaikan Sekolah Dasar Bashay, yang terletak di wilayah Karatu di Tanzania Utara.
Kelompok ini, yang terdiri dari anggota Komisi Auditor Prancis, melakukan perjalanan ke Tanzania tahun lalu untuk menghargai keindahan alamnya dan memilih untuk berkontribusi kepada masyarakat setempat dengan mendorong kemajuan pendidikan.