7 dari 10 orang Singapura masih ingin bepergian pada tahun 2020

7 dari 10 orang Singapura masih ingin bepergian pada tahun 2020
7 dari 10 orang Singapura masih ingin bepergian pada tahun 2020

Hasil Travel Intent Survey 2020, yang dianalisis pasca-Covid-19 niat perjalanan 6,000 orang Singapura, diterbitkan hari ini. Survei tersebut bertujuan untuk memahami prospek pemulihan perjalanan dan perubahan perilaku perjalanan warga Singapura sebagai akibat dari pandemi.

Tujuan Perjalanan Pertama

Dengan waktu kurang dari 6 bulan hingga akhir tahun, sedikit lebih dari setengah responden (54%) menyatakan bahwa mereka akan bepergian pada tahun 2020 segera setelah pembatasan perjalanan dicabut. 20% warga Singapura lainnya akan tertarik untuk melakukan perjalanan pada tahun 2020 jika ada promosi yang menarik, menunjukkan bahwa pembatasan perbatasan dan harga memacu pemulihan perjalanan. Di antara warga Singapura dengan niat bepergian langsung pada tahun 2020, pelancong milenial berusia 25 hingga 34 tahun adalah yang paling suka berpetualang (35%). Sebagai perbandingan, hanya 22% wisatawan berusia 35 hingga 44 tahun dan 11% wisatawan berusia 55 hingga 64 tahun berharap untuk melakukan perjalanan dalam tahun tersebut.

Negara populer seperti Jepang (23%), Thailand (12%), dan Malaysia (11%) tetap menjadi pilihan teratas bagi warga Singapura, diikuti oleh Australia (8%), Korea Selatan (7%), Taiwan (6%), Daratan Tiongkok (5%), Selandia Baru (4%), Indonesia (4%), dan Vietnam (2%). Adapun negara-negara hotspot COVID-19, 25% lebih banyak orang Singapura yang bersedia bepergian ke sana pada paruh pertama 2021 (40%) dibandingkan dengan 2020 (15%), menandakan pemulihan bertahap pariwisata di negara-negara yang paling terkena dampak.

The New-Normal dalam Bepergian

Sebagai indikator dari permintaan yang terpendam untuk perjalanan, 85% orang Singapura siap untuk membelanjakan lebih banyak pada liburan mereka berikutnya. 4 dari 10 orang Singapura bersedia menganggarkan 30% atau lebih untuk rencana perjalanan mendatang mereka sebagai cara untuk mengkompensasi rencana yang sebelumnya dibatalkan.

Kepala Ekonom dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), Brian Pearce memperkirakan bahwa harga tiket penerbangan 43% hingga 54% lebih tinggi dari harga sebelumnya karena kebijakan jarak sosial dalam penerbangan. Meskipun warga Singapura telah menyatakan antusiasme mereka untuk liburan berikutnya, kebanyakan dari mereka didorong oleh nilai dalam hal biaya transportasi. 72% responden mengatakan mereka akan terhalang oleh harga tiket penerbangan yang lebih tinggi dan akan menunggu harga promosi sebelum membuat rencana perjalanan mereka.

Hal ini sejalan dengan 58% responden yang menyatakan bahwa harga promosi akan memikat mereka untuk melanjutkan perjalanan pada tahun 2020, yang selanjutnya menunjukkan bahwa orang Singapura didorong oleh nilai. Promosi “Bayar Sekarang, Bepergian Nanti” tampaknya menjadi pilihan yang layak bagi warga Singapura, dengan lebih dari 70% menunjukkan bahwa mereka akan tertarik untuk membeli jika diskonnya setidaknya setengah harga atau lebih. Faktor lain yang dapat memengaruhi pembelian mereka termasuk fleksibilitas masa inap dan kelayakan untuk pengembalian uang penuh.

Alternatif untuk Rencana Perjalanan

Mengingat rencana perjalanan yang dibatalkan pada tahun 2020, 28% responden menyatakan bahwa mereka akan menabung sebagai gantinya. Tinggal lokal (15%), belanja (14%), dan mengunjungi tempat-tempat wisata lokal (5%) adalah beberapa alternatif pilihan bagi warga Singapura.

#membangun kembali perjalanan

APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI PASAL INI:

  • As for COVID-19 hotspot countries, 25% more Singaporeans are willing to travel there in the first half of 2021 (40%) as compared to 2020 (15%), signalling a gradual recovery of tourism in the most affected countries.
  • The survey aimed to understand the outlook of travel recovery and changes to travel behaviors of Singaporeans as a result of the pandemic.
  • With less than 6 months till the end of the year, slightly more than half of the respondents (54%) indicated that they’ll be travelling in 2020 as soon as travel restrictions lift.

Tentang Penulis

Avatar Pemimpin Redaksi Penugasan

Pemimpin Redaksi Penugasan

Pemimpin redaksi Tugas adalah Oleg Siziakov

Bagikan ke...