Yordania 'menolak' Bandara Ramon Israel

0a1a-145
0a1a-145

Kepala Komisi Pengaturan Penerbangan Sipil Yordania, Haitham Misto, mengatakan pada hari Senin, bahwa pembukaan bandara internasional baru Israel di sepanjang perbatasan bersama mereka, akan mengancam wilayah udara kerajaan.

"Yordania menolak pendirian bandara Israel di lokasinya saat ini," kata pejabat Yordania itu, menurut media pemerintah.

Misto mengatakan bandara tersebut melanggar "standar internasional mengenai penghormatan terhadap kedaulatan wilayah udara dan wilayah negara lain".

Perdana Menteri Israel Binyamin Netanyahu menghadiri upacara pembukaan Bandara Ramon pada hari sebelumnya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan pariwisata di negara Yahudi itu dan berfungsi sebagai alternatif darurat untuk bandara Ben-Gurion di Tel Aviv.

Awalnya, terminal baru bandara hanya akan menangani penerbangan domestik yang dioperasikan oleh maskapai Israel. Tanggal dimulainya penerbangan internasional belum ditetapkan.

Yordania pertama kali menyuarakan keberatannya terhadap bandara baru Israel ketika konstruksi dimulai pada 2013.

Bandara ini terletak tepat di seberang perbatasan dari Bandara Internasional Raja Hussein Yordania di kota Aqaba di Laut Merah.

Misto mengatakan Yordania telah memberi tahu Organisasi Penerbangan Sipil Internasional tentang "keberatan kuat kerajaan".

Kerajaan, katanya, telah meminta ICAO untuk "mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa Israel mematuhi standar internasional".

Misto mengatakan komite telah berhubungan dengan otoritas penerbangan sipil Israel, dan "memberi tahu mereka bahwa keputusan untuk mengoperasikan bandara tidak boleh diambil secara sepihak sampai semua masalah yang luar biasa diselesaikan".

Yordania "memiliki semua opsi untuk memastikan pertahanan kepentingan dan perlindungan kerajaan", tambahnya.

Tentang Penulis

Avatar Pemimpin Redaksi Penugasan

Pemimpin Redaksi Penugasan

Pemimpin redaksi Tugas adalah Oleg Siziakov

Bagikan ke...