Enam orang terluka setelah sebuah Boeing 757 dengan lebih dari 120 orang di dalamnya jatuh di bandara Georgetown Guyana, kata para pejabat. Pesawat itu sedang dalam perjalanan ke Kanada.
Kurang dari 20 menit setelah lepas landas, jet tujuan Toronto harus mengubah jalur dan kembali ke bandara keberangkatan karena kerusakan di udara. Awak pesawat melihat ada masalah dengan sistem hidrolik dan terpaksa mengembalikan pesawat ke Bandara Cheddi Jagan.
Namun, pendaratan darurat tersebut mengakibatkan kecelakaan, karena Boeing 757 melewati landasan pacu dan menabrak penghalang. Insiden itu menyebabkan penutupan singkat bandara tersebut, tetapi sekarang telah dibuka kembali, menurut media lokal.
Foto-foto dramatis telah beredar di media sosial yang menunjukkan lokasi kecelakaan itu. Salah satu turbin pesawat terlihat rusak parah setelah menabrak pagar.
Enam dari 128 orang di dalam pesawat, termasuk awak pesawat, menderita luka yang tidak mengancam jiwa, kata menteri infrastruktur publik, David Patterson, seperti dikutip media setempat.
Pesawat itu berusia 19 tahun, menurut Flight Alerts. Insiden itu terjadi tak lama setelah Boeing 737 MAX 8 - jet canggih milik perusahaan - jatuh di Indonesia, menewaskan 189 orang di dalamnya.
APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI PASAL INI:
- However, the emergency landing resulted in a crash, as the Boeing 757 overran the runway and hit a barrier.
- The crew noticed a problem with the hydraulic system and was forced to turn the aircraft back to Cheddi Jagan Airport.
- Enam dari 128 orang di dalam pesawat, termasuk awak pesawat, menderita luka yang tidak mengancam jiwa, kata menteri infrastruktur publik, David Patterson, seperti dikutip media setempat.