Industri pariwisata Bali siaga tinggi

Pihak berwenang di Bali meningkatkan kewaspadaan keamanan provinsi ke tingkat tertinggi dalam menanggapi pemboman pada Jumat pagi di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton di Jakarta yang berangkat dari

Pihak berwenang di Bali menaikkan kewaspadaan keamanan provinsi ke tingkat tertinggi dalam menanggapi pemboman pada Jumat pagi di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton di Jakarta yang menewaskan sedikitnya sembilan orang.

Kepala Polisi Insp. Jenderal Teuku Asikin Husein mengatakan polisi telah memperketat keamanan di pulau resor itu.

“Bali tetap menjadi target potensial yang menarik bagi teroris,” katanya. “Salah satu karakteristik teroris adalah [kecintaan mereka pada] publisitas. Jika terjadi sesuatu di Bali, itu akan segera menjadi [berita] internasional. ”

Teroris pertama kali menyerang Bali, tujuan wisata utama negara itu, pada Oktober 2002, ketika tiga bom merobek klub malam populer di Kuta, menewaskan 202 orang, termasuk 152 warga negara asing.

Beberapa anggota jaringan teroris regional Jemaah Islamiyah dihukum terkait insiden tersebut, termasuk tiga orang yang dieksekusi oleh regu tembak pada November.

Asikin mengatakan polisi di Bali telah diperintahkan untuk meningkatkan keamanan di hotel-hotel di seluruh pulau, terutama di pusat-pusat populasi besar seperti Kuta, Jimbaran, Nusa Dua, Sanur dan Seminyak.

Selain itu, aparat elit Brimob dan Pasukan Antiteror Densus 88 memantau secara ketat semua titik masuk ke Bali, termasuk Bandara Internasional Ngurah Rai di Denpasar dan pelabuhan di Gilimanuk dan Padangbai.

Meskipun ancaman keamanan meningkat, para pemimpin sektor pariwisata Bali tetap optimis pada hari Jumat, mengatakan bahwa serangan di Jakarta akan berdampak terbatas pada industri pariwisata pulau itu.

“Pemboman Marriott terakhir tidak berdampak serius pada pariwisata di Bali,” kata direktur eksekutif Asosiasi Hotel Bali Djinaldi Gosana, merujuk pada serangan bom mobil Agustus 2003 di hotel Jakarta, yang menewaskan 12 orang, termasuk seorang pengusaha Belanda. dan dua turis Tiongkok.

Djinaldi mengatakan, saat ini tingkat hunian hotel di Bali masih di kisaran 80 persen hingga 90 persen. Selama masa kampanye menjelang pemilihan legislatif dan presiden, kedatangan wisatawan domestik dan internasional justru meningkat 13 persen dari tahun lalu, katanya.

Sementara itu, polisi di Jawa Timur juga mulai meningkatkan pengamanan. Kapolda Jawa Timur Insp. Jenderal Anton Bachrul Alam memerintahkan semua kepala polisi kabupaten dan kota di provinsi tersebut untuk melakukan pembersihan keamanan di lokasi yang dianggap rentan terhadap serangan.

“Operasi ini terutama akan difokuskan di hotel-hotel besar,” kata Anton usai menghadiri salat Jumat. "Semua orang melakukan penyisiran ini sekarang."

Polisi di Jawa Timur juga diperintahkan untuk melakukan razia jika diperlukan. "Penggerebekan ini akan difokuskan untuk mencari bahan peledak atau kemungkinan tersangka terorisme," katanya.

Polda Jawa Timur juga mengerahkan lebih banyak petugas untuk melindungi lokasi strategis di seluruh provinsi dalam menanggapi serangan Jumat di Jakarta, katanya.

"Kami meningkatkan personel kami dari tingkat awal dua pertiga dari total kekuatan," kata Anton, tanpa mengungkapkan detail lebih lanjut. Kami meningkatkan jumlahnya.

Dia menolak berkomentar tentang tindakan apa pun yang diambil polisi di Lamongan, distrik asal dari dua dari tiga pria yang dieksekusi karena peran mereka dalam serangan Bali tahun 2002.

“Kami memantau semuanya,” katanya, meski tidak mau merinci.

Tentang Penulis

Avatar Linda Hohnholz

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...