12000 perjalanan Jepang membatalkan perjalanan Taiwan

TAIPEI, Taiwan — Sebanyak 12,000 turis Jepang membatalkan perjalanan mereka ke Taiwan mulai sekarang hingga akhir Mei karena gempa bumi di negara mereka, kata Lai Se-chen, kepala Tur Taiwan

TAIPEI, Taiwan — Sebanyak 12,000 turis Jepang telah membatalkan perjalanan mereka ke Taiwan mulai sekarang hingga akhir Mei akibat gempa di negara mereka, kata Lai Se-chen, kepala Biro Pariwisata Taiwan, kemarin.

Gempa pasti akan mempengaruhi industri pariwisata Taiwan, katanya saat menghadiri sidang Komite Transportasi Legislatif Yuan.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh agen perjalanan yang berfokus pada tur Taiwan untuk orang Jepang, sekitar 12,000 pelancong Jepang telah membatalkan reservasi mereka mulai sekarang hingga akhir Mei, kata Lai, menambahkan apakah ini akan berdampak pada rencana pemerintah untuk menarik 6.5 juta wisatawan ke Taiwan. tahun ini masih harus dilihat.

Sedangkan untuk pelancong keluar ke Jepang, Lai mengatakan agen perjalanan dan maskapai lokal telah melonggarkan kebijakan pengembalian uang mereka. Mulai sekarang hingga 10 April, mereka yang bepergian ke tempat-tempat dengan peringatan perjalanan berwarna abu-abu akan mendapatkan pengembalian uang penuh, dikurangi biaya tertentu yang diperlukan serta biaya penanganan 5 persen.

Biasanya, selama waktu ini dalam setahun, sekitar 2,000 turis Taiwan berangkat ke Jepang setiap hari dalam perjalanan "hanami", atau melihat bunga sakura. Namun sekarang, tidak ada kelompok yang diizinkan melakukan perjalanan ke tempat-tempat dengan peringatan perjalanan warna merah tingkat tertinggi, kata Lai. Pada saat yang sama, untuk grup yang bepergian ke tempat-tempat dengan peringatan perjalanan warna abu-abu, sekitar 60 persen di antaranya telah dibatalkan, katanya.

Pemerintah akan menyesuaikan kembali strategi pemasarannya dengan meminta masyarakat mempertimbangkan pasar lain, seperti Korea, Hong Kong, Makau, dan Asia Tenggara, untuk bepergian, katanya.

<

Tentang Penulis

Linda Hohnholz

Pemimpin redaksi untuk eTurboNews berbasis di markas eTN.

Bagikan ke...